Kota Jogja terkenal sebagai gudangnya wisata kuliner legendaris dengan rasa yang juara. Selain Gudeg, makanan yang gak boleh dilewatkan oleh Sahabat Kelana adalah Sate Klatak.
Rumah makan tersohor se-Yogyakarta yang menyajikan menu sate klatak adalah “Sate Klatak Pak Pong”. Berbagai menu olahan daging kambing yang lezat, siap memanjakan lidah kita.
Warung sate ini berlokasi di Jl. Sultan Agung No.18, Jejeran II, Bantul, Yogyakarta. Perjalanan dapat ditempuh kurang lebih hanya 30 menit dengan berkendara dari pusat kota.
Selama masa pandemi, aturan di kota Jogja setiap warung makan masih diizinkan buka dengan tetap mematuhi aturan Social Distancing. Setiap rumah makan wajib menyediakan tempat cuci tangan. Para pelanggan juga diwajibkan untuk mengenakan masker. Semua prosedur dilakukan demi meminimalisir penyebaran covid-19
Khusus warung Sate Klatak Pak Pong, selama pandemi ini mengalami perubahan jam operasional yang biasanya mulai dari 09.00 – 23.00, di kondisi sekarang mulai beroperasi jam 16.00 – 23.00 malam.
Ditusuk Menggunakan Besi Jeruji Sepeda
Sate Klatak Pak Pong dan sate klatak lainnya khas Jogja punya ciri khas yang berbeda dengan sate pada umumnya. Sate tidak ditusuk dengan tusukan bambu tapi dengan jeruji sepeda. Selain unik, menggunakan jeruji besi dapat memaksimalkan panas pembakaran hingga mencapai bagian dalam daging hingga matang secara merata.
Penggunaan jeruji sepeda sebagai tusuk sate inilah yang jadi salah satu keunikan dari sate klatak dan membuat sate klatak populer sebagai salah satu ikon kuliner Nusantara.
Perbedaan lainnya, sate klatak tidak menggunakan bumbu kecap atau kacang. Tapi, sate dilumuri dengan kuah kaldu gulai yang memunculkan cita rasa yang identik.
Sejarah Awal Berdirinya Sate Pak Pong
Sate Klatak Pak Pong bermula dari seorang kakek bernama Jupaini yang berdagang sate keliling kampung. Memulai usaha sejak tahun 1960-an, sate miliknya terus berkembang hingga sanggup menyewa sebuah rumah untuk berdagang.
Ketika itu, Jupaini, seorang kusir andong, memutuskan untuk berganti mata pencaharian menjadi penjual sate kambing. Entah apa yang melatari Jupaini ketika itu. Berbeda dengan sate pada umumnya, sate miliknya hanya menggunakan garam yang dilumuri pada daging sebelum dibakar.
“Klatak klatak klatak”, suara percikan bara api membakar daging yang berlumuran garam. Dari suara inilah asal penamaan sate klatak yang dikenal sampai hari ini.
Selama mengembangkan usahanya, Jupaini kerap dibantu oleh anak dan cucunya. Pada 1997, salah satu cucunya yang bernama Dzakiron, berbekal ilmu yang didapat dari kakeknya langsung, kemudian memberanikan diri meneruskan usaha kakeknya dengan membuka warung satenya sendiri berpegang pada resep turun temurun.
Warung sate pak Dzakiron inilah yang kemudian kita kenal dengan nama Sate Klatak Pak Pong.
Hanya Tersedia Menu Daging Kambing
Sate Klatak Pak Pong seolah jadi magnet bagi para pecinta daging kambing. Rumah makan ini menyajikan menu yang seluruhnya berbahan utama daging kambing. Kualitas daging kambing yang digunakan pun terus dijaga, warung ini hanya memasak kambing muda berumur di bawah satu tahun.
Menurut karyawan di warung ini, dalam sehari tempat kerjanya sanggup menghabiskan 20-30 ekor kambing untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang datang.
Kisaran Harga Relatif Murah
Harga menu di warung makan ini relatif murah, untuk satu porsi sate klatak dengan potongan daging yang besar-besar, dibanderol dengan harga Rp24 ribu. Serta untuk satu porsi tengkleng kambing berisi sepiring besar tulang kambing yang masih dilekati daging dibanderol dengan harga Rp29 ribu.
Tempat yang Tersedia Sangatlah Luas
Walaupun terlihat sederhana dari luar, warung Sate Klatak Pak Pong mampu menyediakan tempat yang cukup luas, warung ini dapat menampung hingga ratusan pelanggan.
Wajar saja karena memang pelanggannya sudah sangat banyak, mulai masyarakat Yogyakarta hingga dari luar kota yang penasaran dengan kenikmatan sate yang satu ini, jadi para sahabat kelana gaperlu takut tidak dapat tempat duduk jika berkunjung ke sini.
Nah, dari banyaknya penjual sate klatak di daerah bantul, Sate Klatak Pak Pong adalah salah satu warung yang patut dicoba jika sedang berada atau berkunjung di Jogja!
Discussion about this post