Kelananusantara – Hijrah Saputra, Creative Director dari Nusunrise mengulas Pahawang Culture Festival 2022, karya yang dilahirkannya beberapa tahun silam. Pementasan Teater yang memberikan dampak hingga hari ini, khususnya di Ekowisata, Pariwisata yang peduli terhadap ekosistem yang ada di Bumi.
“Setelah pertunjukkan itu mereka mengerti, tidak hanya, orang-orang yang berkecimpung di pariwisata yang akhirnya menikmati hasil yang didapat saat ini. Masyarakat yang memanfaatkan rumahnya menjadi homestay, nelayan juga dapat imbasnya karena hasil lautnya jadi sajian kuliner untuk menjamu para tamu.
Menurut Hijrah, bahkan para nelayan di Pulau Pahawang, saat ini berhenti menggunakan bom untuk mendapatkan ikan.
Monday Coffee, Gudang Selatan, Bandung, Kembali Buka!
“Mereka saat ini jadi penjaga terumbu karang, Pulau Pahawang,” ujar Hijrah.
Ekowisata, wisata yang memahami ekologi lautan menurut Hijrah banyak diminati.
“Paket trip yang menjual paket wisata berbarengan dengan penanaman terumbu karang, belum lama kami menggelar di September kemarin, itu hampir 200 orang yang daftar, dari berbagai elemen, mahasiswa, umum, dan teman-teman dari instansi terkait Pariwisata.
Pahawang Culture Festival 2022
Hijrah menjelaskan, Pahawang Culture Festival 2022 diisi oleh berbagai macam pertunjukan salah satunya Teater Merontje, kisah ditemukannya wisata bawah laut Pulau Pahawang ditampilkan dalam malam puncak Pahawang Culture Festival 2022, Sabtu (27/08/2022) malam di Kabupaten Pesawaran.
Menurutnya pementasan Teater Merontje yang ditampilkan oleh 9 orang putra dan putri Pulau Pahawang itu mengisahkan tentang hikayat masyarakat pesisir pantai yang bermigrasi beramai-ramai menuju seberang pulau tanpa nama karena laut mereka kini sudah rusak akibat keserakahan diri sendiri.
“Kita nyangka gak nyangka sih, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sampai datang ke acara kita ini, kita senang ketika mereka tak henti-hentinya bertepuk tangan dan menarik senyum,” kata Hijrah.
Hebatnya lagi, menurut keterangan Hijrah, Pahawang Culture Festival 2022 benar-benar lahir setelah kekosongan waktu selama 3 tahun karena pandemi Covid-19.
“Kita sengaja mengangkat tema “The Harmony of Culture”, dan itu terwujud karena saat ini antara pemerintah pusat, daerah, perangkat desa, dan warga-warga saling terintegrasi,” ujar Hijrah.
Terakhir dan ini bagian paling pentingnya, Hijrah mengatakan dampak besar pasca acara ini, temen-temen masyarakat Pulau Pahawang menyadari potensi kekayaan mereka, daerah sadar wisata.
“Sebagai gambaran, sebelumnya mereka biasanya mendapat pendidikan yang mengacu pada pendidikan kota, akhirnya sadar bahwa banyak hal yang dalam tanda kutip bisa dijual dari alam mereka.
“Dalam arti, pulau dengan gradasi warna alam yang memukau, visual indah untuk foto-foto, ekosistem eksotis dasar lautnya, luar biasa sempurna untuk snorkeling, dan hasil lautnya dapat disajikan menjadi kuliner khas Pahawang,” tutup Hijrah.
Discussion about this post