• ABOUT US
  • PRIVACY POLICY
  • TERM OF USE
  • DISCLAIMER
  • HUBUNGI KAMI
  • SITEMAP
Kelana Nusantara
No Result
View All Result
  • Login
  • KELANA
  • SOSOK
  • AKOMODASI
  • BUDAYA
  • KULINER
  • OPINI
  • ACARA
Kelana Nusantara
  • KELANA
  • SOSOK
  • AKOMODASI
  • BUDAYA
  • KULINER
  • OPINI
  • ACARA
  • Login
No Result
View All Result
Kelana Nusantara
No Result
View All Result
Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

Ilustrasi/ Giovanni Calia/Pexels

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

Saya bukan hendak mendukung vulgaritas seksualitas, juga bukan hendak mendukung peredaran film-film porno. Tidak sama sekali

Abroorza A. Yusra by Abroorza A. Yusra
15 September, 2020
in Opini, ZZ Slider Utama
2 min read
16 0
0
Share on Facebook

Meski pesantren adalah tempat yang “suci”, manusia di dalamnya tetaplah manusia, dan seorang remaja perempuan atau lelaki tetaplah seorang remaja yang tidak terhindarkan dari salah satu fase biologis, dan hal itu harus diberi tempat.

Sebelumnya Baca: Melalui masa pubertas ala santri

Konstruksi munafik atas seks

Julia Suryakusuma, dalam buku Agama, Seks, dan Kekuasaan menuliskan perilaku seksual sering jadi barometer masyarakat, jadi nilai mobilisasi besar.

Seksualitas tidak sekadar hanya biologis-fisik, namun berupa interaksi sosial.

“Karena itu, hubungan seksual adalah cermin nilai-nilai masyarakat, adat, agama, lembaga-lembaga besar seperti Negara, serta hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan.” tulis Julia.

Baca jugaArtikel :

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

Benar adanya, seksualitas mengandung daya tarik, gairah, nafsu, motivasi, janji-janji, yang kadang masuk ke mimpi-mimpi.

Sekaligus, hubungan seksual juga dipandang dengan kecurigaan, kebingungan, kejijikan, dan ketakutan. Di luar “kandang”, saya menemukan fakta bahwa seks adalah sesuatu yang lebih gamblang.

Pembahasan (atau pengalaman) tentang seks terjadi di mana saja. Di ruang kuliah, seminar umum, warung kopi, hingga kamar kosan.

Tapi, segamblang-gamblangnya pembahasan tersebut tidak sebanding dengan lingkup pesantren, seks tetap sesuatu yang rahasia.

Sering dianggap tabu atas nama sopan santun dan moralitas. Walau kadang hadir, terbersit dalam candaan, tapi tidak pernah sungguh-sungguh jadi sesuatu yang terbuka, bahkan cenderung dipandang hina.

Respon terhadap film Kucumbu Tubuh Indahku

Belum lama ini terjadi pelarangan film Kucumbu Tubuh Indahku karya Garin Nugroho. Para kepala daerah berbondong-bondong menelurkan kebijakan penolakan penayangan.

Orang-orang maupun lembaga-lembaga moralis lebih nyaring lagi bersorak. Padahal sebagian besar tidak/belum menonton film tersebut. Vandalisme atas karya dilakukan karena ketakutan dan kekhawatiran tanpa dasar.

Tidak sedikit karya yang dilarang peredarannya karena alasan “kekhawatiran masyarakat”. Bukan hanya dalam ruang lingkup kesenian. Dalam kehidupan sosial, hal ini sama parahnya.

Perempuan korban pemerkosaan justru sering dianggap yang bersalah: “Salahmu pulang malam, dandanan begitu”.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia cenderung menyenangi iklan-iklan bodoh: “Cukup tunjukkan ketek mulusmu wahai kaum hawa, maka para lelaki mendekat”. Ketika dikirimi video cabul lewat whatsapp, tetap saja mereka buka walau tahu isinya cabul.

“Loh, kan munafik namanya?” konstruksi sosial munafik.

Saya bukan hendak mendukung vulgaritas seksualitas, juga bukan hendak mendukung peredaran film-film porno. Tidak sama sekali.

Mempertimbangkan batasan-batasan

Bagaimanapun, ada batasan-batasan penting untuk dipertimbangkan dalam tiap penyebaran informasi yang berkaitan dengan seks.

Saya hanya ingin memperjelas, bahwa “seks tidak pernah dipandang netral dalam konstruksi sosial”, sebab seperti disebutkan tadi, konstruksi sosial kita bermuka dua.

Untuk perihal tertentu kadang kerap mengambinghitamkan seks. Tiap hal yang berkaitan dengan seks, yang berada di luar otoritas negara dan instansi pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya.

Dipandang jorok, cabul, mengundang birahi, menyesatkan, beraroma api neraka.

Di sisi lain, akting-akting erotis di film-film bergenre horor (atau apalah), masih menjamur sampai sekarang.

“Sekali lagi, kan munafik namanya?”

Kita tidak bisa menutup mata bahwa memang ada kasus-kasus kekerasan atau pencabulan akibat dorongan seksual.

Tetapi berapa persen angkanya jika dibanding “mereka yang normal-normal saja walau menonton film porno tiap hari?” jauh lebih banyak yang normal.

Sebagian besar remaja, termasuk yang bersekolah di pesantren, saya yakin, pernah onani. Berdosa, barangkali iya. Namun tidak pernah benar-benar menjadi biadab dan bejat.

Lagipula, tidak bisa dipukul rata bahwa kasus-kasus kekerasan seksual semua diakibatkan gairah seks.

Faktor lain, seperti ekonomi, kebiasaan kekerasan, pendidikan rendah, sering ditepikan. Padahal, faktor-faktor itu cenderung lebih berbahaya ketimbang dampak gairah seks itu sendiri.

Mencermati atau menyelami seks semestinya tidak melulu dikaitkan dengan moralitas, lantas ujung-ujungnya berakhir pada perdebatan kuno, estetika atau etika.

Ada hal-hal yang lebih luas yang bisa diraih darinya.

Seks sejatinya mampu melampaui batas sensasi biologis atau cara berkembang biak. Ia ikut mendefinisikan siapa atau apa, menjadi cara legitimasi kekuasaan sekelompok manusia, menjadi cara mengukuhkan eksistensi, menjadi piranti penting keadilan gender, mempererat hubungan antar manusia, bahkan menjadi sarana menyatu dengan Tuhan.***

Tags: Kucumbu Tubuh IndahkuPesantrenSeks
Share12Tweet6Pin2SendShareSend
Previous Post

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

Next Post

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Abroorza A. Yusra

Abroorza A. Yusra

Penulis, penggiat literasi, dan pendukung konservasi lingkungan. Kelahiran 1987. Bermukim di Singkawang, Kalimantan Barat.

Related Posts

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong
Kuliner

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)
Opini

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

14 September, 2020
115
Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)
Kelana

Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

13 September, 2020
114
Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang
Budaya

Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

13 September, 2020
215
Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim
Akomodasi

Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim

14 September, 2020
288
Warisan Keluarga Schumtzer di Ganjuran, Yogyakarta
Budaya

Warisan Keluarga Schumtzer di Ganjuran, Yogyakarta

14 September, 2020
353

Discussion about this post

Artikel Terpopuler

Mahabhusana Wilwatiktapura, Pakaian Kerajaan Majapahit

Mahabhusana Wilwatiktapura, Pakaian Kerajaan Majapahit

26 Februari, 2020
1.3k
Mengapa Orang Sunda Malas?

Mengapa Orang Sunda Malas?

15 Mei, 2020
3.6k
Menelusuri Kisah Tari Topeng Malangan

Menelusuri Kisah Tari Topeng Malangan

5 Maret, 2020
386
Berkelana ke Wilayah Penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah

Berkelana ke Wilayah Penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah

23 Mei, 2020
689
Mengingat Kembali Puisi Mbeling

Menafsir Mata Jeihan Memotret Pancasila

3 Juni, 2020
218
Pelabuhan Tanjung Priok dan Kerasnya Hidup (Bag II)

Pelabuhan Tanjung Priok dan Kerasnya Hidup (Bag II)

25 April, 2020
2.2k

Rekomendasi Kelana

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

15 September, 2020
101
Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

14 September, 2020
115
Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

13 September, 2020
114
Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

13 September, 2020
215
Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim

Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim

14 September, 2020
288

Yuk Ikuti Kelana Nusantara!

  •       taufan haidar   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  •       evaanggarr   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  •       delumanto   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  •       ant tiflen   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • AS Laksana dan Yusi Avianto Pareanom membawa Semarang yang berbeda dari Nh  Dini  Semarang yang lebih aktual dan kekinian  Tidak ada sawah dan burung kuntul yang beterbangan di atasnya  Tidak ada seekor kerbau menarik pedati untuk mengangkut hasil bumi    Foto oleh  wachidchoirulamin      Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • masyarakat Kayaan terdahulu menganggungkan konsep spiritual pada tiga pilar  yakni  Tenangan   pembagi rejeki    Tipang   pencipta   dan  Tinge   pemelihara   Tiga pilar ini memiliki kemiripan dengan konsep trinitas gereja    Foto oleh  litenatu id      Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • Rendang dan kopi pasangan serasi makanan terenak di dunia     Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • Family Cafe Bergaya Bohemian di Cijantung  Jakarta Timur     Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • Restoran yang mengampanyekan gaya hidup Vegan demi lingkungan     Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
Facebook Twitter Instagram

Bekal Petualanganmu

Iwakmedia Digital Indonesia

Iwakmedia Workshop II
Ruko Jatimurni, Jl Jatimurni No. 2.
Jatipadang, Pasar Minggu.
Kode Pos 12540. (+6221) 780 8020.
Jakarta - Indonesia
Basecamp Kelana Nusantara
Jl. Mentor, Gg Dakota, RT.01/RW.05
Sukaraja, Cicendo.
Kode Pos 40175.
Kota Bandung - Indonesia

Tentang Kelana Nusantara

  • About Us
  • Privacy Policy
  • Term Of Use
  • Disclaimer
  • CONTACT US

Kelana Nusantara © 2020. All Rights Reserved. Powered by iwakmedia.

No Result
View All Result
  • Kelana
  • Sosok
  • Akomodasi
  • Budaya
  • Kuliner
  • Opini
  • Acara
    • Artikel Acara
    • Kalendar Acara
  • Login

Kelana Nusantara © 2020. All Rights Reserved. Powered by iwakmedia.

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Cookie settingsACCEPT
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary Always Enabled

Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.

Non-necessary

Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.

Add New Playlist