• ABOUT US
  • PRIVACY POLICY
  • TERM OF USE
  • DISCLAIMER
  • HUBUNGI KAMI
  • SITEMAP
Kelana Nusantara
No Result
View All Result
  • Login
  • KELANA
  • SOSOK
  • AKOMODASI
  • BUDAYA
  • KULINER
  • OPINI
  • ACARA
Kelana Nusantara
  • KELANA
  • SOSOK
  • AKOMODASI
  • BUDAYA
  • KULINER
  • OPINI
  • ACARA
  • Login
No Result
View All Result
Kelana Nusantara
No Result
View All Result
Ogog dan Kepunahan Tradisi Sastra Lisan

Menerobos Masuk Kapal Menuju Sorong (Bag III)

Komedi di Antara Tertawa dan Tersinggung

Ogog dan Kepunahan Tradisi Sastra Lisan

Kepergian Ogog, Simbol akan Musnahnya Tradisi Sastra Lisan Uud Danum

Abroorza A. Yusra by Abroorza A. Yusra
23 April, 2020
in Sosok, ZZ Slider Utama
28 1
0
Share on Facebook

Baca jugaArtikel :

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

Sejak berkenalan dengannya, saya jadi malu untuk mengaku-aku sebagai seniman, apalagi seorang sastrawan. Nama aslinya, saya tidak tahu.

Saya dan masyarakat desa memanggilnya dengan sebutan Nek Lega. Lebih sering ia dipanggil “Ogog”, berasal dari kata “Gognang”, bahasa Uud Danum untuk perempuan yang tidak memiliki anak.

Ia sudah almarhum kini. Telah dua tahun berpulang. Namun Ogog masih sering dibicarakan. Ketika saya berkunjung untuk ketiga kalinya ke Desa Sakai, Kec. Ambalau, Kab. Sintang, Kalimantan Barat, pada November 2019, percakapan tentang Ogog masih terjadi, dan kami mengenangnya dengan hangat, seolah ia masih berada di antara kami.

Desa Sakai, Tanah Kelahiran Ogog

Bukan waktu yang sebentar untuk mencapai Desa Sakai. Dari ibu kota provinsi, Pontianak, akan menghabiskan waktu seharian dengan rincian sepuluh jam jalur darat dan delapan jam jalur sungai. Itu pun bila air sungai sedang tidak surut.

Desa Sakai adalah wilayah tanpa sinyal telepon, tanpa listrik Negara dengan topografi dikelilingi perbukitan, hutan asri, air terjun, dan sungai yang jernih. Tempat yang tepat untuk merenung dan bermeditasi.

Kunjungan ke desa ini selalu melahirkan kesan emosional bagi saya. Kesan ini salah satunya dibentuk oleh kedekatan saya dengan Ogog. Ia sahabat, nenek, sekaligus narasumber utama saya saat meneliti tentang tradisi, budaya, dan sastra lisan Uud Danum di tahun 2012.

Tidak ada yang tahu pasti berapa usia Ogog saat wafat. Kira-kira, lebih dari tujuh puluh tahun. Satu hal yang pasti, Ogog adalah perempuan yang lahir, tumbuh, dan wafat di desa yang sama.

Pemimpin Ritual Adat, Pelantun Kolimoi dan Tahtum

Selama hidupnya Ogog menjalani hidup dengan sederhana. Perempuan generasi lampau yang hanya bisa sepatah-patah kata dalam bahasa Indonesia. Kesehariannya diisi dengan berladang layaknya masyarakat Uud Danum di desa.

Ia adalah orang yang luar biasa, kepergiannya meninggalkan kekosongan yang dalam. Bagaimana tidak, ia adalah pemimpin ritual adat di Desa Sakai, juga seorang pongolimoi dan penahtum.

Pongolimoi adalah istilah untuk mereka yang bisa melantunkan kolimoi. Penahtum, mereka yang bisa melantunkan tahtum. Kolimoi dan tahtum adalah seni tutur atau sastra lisan, salah satu bentuk identitas masyarakat Dayak Uud Danum.

Sastra Lisan Paling Tinggi  

Keduanya adalah sastra lisan yang paling tinggi di dalam budaya Uud Danum, berkisah tentang dunia kahyangan dan manusia-manusia legenda.

Konon, keduanya pernah menjadi “Alkitab” bagi kepercayaan Kaharingan, kepercayaan tertua yang dianut oleh sebagian besar Dayak Uud Danum dan Ngaju.

Suku Dayak tidak memiliki budaya aksara. Petuah dan ajaran disematkan di dalam sastra lisan, termasuk di dalam Kolimoi dan Tahtum.

Tidak semua orang bisa menjadi pongolimoi atau penahtum. Selain harus melewati ritual-ritual tertentu, mereka juga harus menguasai bahasa Kandan Kolimoi. Bahasa yang hanya diperuntukkan untuk sastra lisan.

Saya ingat cerita ketika Ogog mempelajari kolimoi. Ia mesti berguru dengan beberapa pongolimoi. Melewati berbagai macam ritual, belajar melantunkannya ketika berladang atau saat sedang mengerjakan anyaman rotan.

Hasilnya, ia menguasai bahasa Kandan Kolimoi, nada-nada khas Kolimoi, dan banyak judul lainnya (lebih dari seratus). Ketika para pendahulunya wafat, Ogog pun menggantikan mereka.

Beda Ogog dengan Penutur Sastra Lisan Lainnya

Umumnya, seorang penutur hanya menguasai satu jenis. Pongolimoi biasanya hanya bisa ngolimoi. Penahtum biasanya hanya nahtum. Ogog berbeda, ia menguasai semua jenis sastra lisan Uud Danum.

Selain kolimoi, ia juga mahir melantunkan tahtum, lalu parung, kandan, dan kesah, jenis-jenis tradisi Lisan Uud Danum. Ia juga seorang jajak dan dukun adat untuk Desa Sakai.

Beratnya tantangan, ditambah peralihan zaman dari budaya lisan ke aksara, ditambah lagi kini dengan zaman layar elektronik, menyebabkan keberadaan sastra lisan Uud Danum mendekati kepunahan.

Kepergian Ogog, Simbol akan Musnahnya Tradisi Sastra Lisan Uud Danum

Tahun 2012, jumlah penutur sastra lisan di Kecamatan Ambalau diperkirakan bersisa belasan orang. Semuanya sudah tergolong tua renta. Salah satunya adalah Ogog dan sekarang ia telah tiada.

“Siapa yang kini memimpin ritual adat di Desa Sakai?” tanya saya pada Paman Igun, seorang kenalan di Desa Sakai dalam kunjungan terakhir. Ia menggeleng lesu, berarti tidak ada.

“Jadi, kalau mau acara dalok (ritual pengantaran arwah, ritual terbesar dalam masyarakat Uud Danum)?”

“Terpaksa panggil jajak (dukun adat) dari desa lain.”

“Kalau mau dengar kolimoi atau tahtum?”

Paman Igun semakin menggeleng lesu. “Di satu kecamatan ini, sudah susah mencari yang bisa. Kecamatan lain juga susah,” ujarnya.

Jawaban-jawaban singkat Paman Igun menjelaskan satu hal bahwa kepergian Ogog bukan sekadar kepergian seorang manusia, namun simbol kemungkinan besar musnahnya satu (lagi) tradisi tua, sastra-sastra lisan Uud Danum itu.

Sementara rekaman maupun catatan tertulis terbatas jumlahnya. Saya kira, di titik ini, kita harus mengakui bahwa memang tidak ada sesuatu yang abadi, walau kadang hal itu terasa menyedihkan.

 

 

 

Tags: kalimantan baratPontianakTradisi Lisan Uud Danum AmbalauUud Danum
Share34Tweet10Pin4SendShareSend
Previous Post

Menerobos Masuk Kapal Menuju Sorong (Bag III)

Next Post

Komedi di Antara Tertawa dan Tersinggung

Abroorza A. Yusra

Abroorza A. Yusra

Penulis, penggiat literasi, dan pendukung konservasi lingkungan. Kelahiran 1987. Bermukim di Singkawang, Kalimantan Barat.

Related Posts

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong
Kuliner

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)
Opini

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

15 September, 2020
116
Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)
Opini

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

14 September, 2020
138
Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)
Kelana

Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

13 September, 2020
134
Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang
Budaya

Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

13 September, 2020
302
Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim
Akomodasi

Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim

14 September, 2020
354

Discussion about this post

Artikel Terpopuler

Mahabhusana Wilwatiktapura, Pakaian Kerajaan Majapahit

Mahabhusana Wilwatiktapura, Pakaian Kerajaan Majapahit

26 Februari, 2020
2.3k
Mengapa Orang Sunda Malas?

Mengapa Orang Sunda Malas?

15 Mei, 2020
4k
Menelusuri Kisah Tari Topeng Malangan

Menelusuri Kisah Tari Topeng Malangan

5 Maret, 2020
722
Daun Kelor: Sejarah, Mitos dan Manfaatnya

Daun Kelor: Sejarah, Mitos dan Manfaatnya

14 September, 2020
381
Mengingat Kembali Puisi Mbeling

Menafsir Mata Jeihan Memotret Pancasila

3 Juni, 2020
277
Belanja Tanaman Hias di Grace Rose Farm

Belanja Tanaman Hias di Grace Rose Farm

21 Februari, 2020
188

Rekomendasi Kelana

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

[Review] Pempek Lala Palembang Diburu Oleh Pecinta Kuliner dan Pelancong

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian II)

15 September, 2020
116
Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

Sanggama dan Pesantren: Penyatuan Nafsu dan Rahasia Ilahi (Bagian I)

14 September, 2020
138
Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

Piaynemo – Kampung Pam – Piaynemo – Pasir Timbul – Waisai (Babak II, Bagian VIII)

13 September, 2020
134
Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

Klenteng Hwie Wie Kiong dan Klenteng See Hoo Kiong di Pecinan Semarang

13 September, 2020
302
Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim

Staycation di Verse Luxe Hotel Wahid Hasyim

14 September, 2020
354

Yuk Ikuti Kelana Nusantara!

  •       taufan haidar   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  •       evaanggarr   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  •       delumanto   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  •       ant tiflen   kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • AS Laksana dan Yusi Avianto Pareanom membawa Semarang yang berbeda dari Nh  Dini  Semarang yang lebih aktual dan kekinian  Tidak ada sawah dan burung kuntul yang beterbangan di atasnya  Tidak ada seekor kerbau menarik pedati untuk mengangkut hasil bumi    Foto oleh  wachidchoirulamin      Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • masyarakat Kayaan terdahulu menganggungkan konsep spiritual pada tiga pilar  yakni  Tenangan   pembagi rejeki    Tipang   pencipta   dan  Tinge   pemelihara   Tiga pilar ini memiliki kemiripan dengan konsep trinitas gereja    Foto oleh  litenatu id      Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • Rendang dan kopi pasangan serasi makanan terenak di dunia     Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • Family Cafe Bergaya Bohemian di Cijantung  Jakarta Timur     Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
  • Restoran yang mengampanyekan gaya hidup Vegan demi lingkungan     Selengkapnya di kelananusantara com       kelananusantara2020  kelananusantara  bekalpetualanganmu
Facebook Twitter Instagram

Bekal Petualanganmu

Iwakmedia Digital Indonesia

Iwakmedia Workshop II
Ruko Jatimurni, Jl Jatimurni No. 2.
Jatipadang, Pasar Minggu.
Kode Pos 12540. (+6221) 780 8020.
Jakarta - Indonesia
Basecamp Kelana Nusantara
Jl. Mentor, Gg Dakota, RT.01/RW.05
Sukaraja, Cicendo.
Kode Pos 40175.
Kota Bandung - Indonesia

Tentang Kelana Nusantara

  • About Us
  • Privacy Policy
  • Term Of Use
  • Disclaimer
  • CONTACT US

Kelana Nusantara © 2020. All Rights Reserved. Powered by iwakmedia.

No Result
View All Result
  • Kelana
  • Sosok
  • Akomodasi
  • Budaya
  • Kuliner
  • Opini
  • Acara
    • Artikel Acara
    • Kalendar Acara
  • Login

Kelana Nusantara © 2020. All Rights Reserved. Powered by iwakmedia.

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Cookie settingsACCEPT
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary Always Enabled

Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.

Non-necessary

Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.

Add New Playlist