Sahabat Kelana masih ingat Lagu Nasional dengan lirik, “Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia”. Lagu karya R. Soerardjo ini melukiskan betapa luas membentang kekayaan laut dan kepulauan negeri bahari Indonesia.
Surga membentang ini diawali dari Sabang, sebuah kota di seberang ujung utara pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Pulau yang beberapa tahun ke belakang semakin dikenal sebagai destinasi wisata karena menjadi habitat asli Lumba-Lumba.
Cerita Tentang Lumba-Lumba Pulau Weh
Zulkifli, pemuda pelaku usaha tour guide setempat mengisahkan bahwa para nelayan pesisirlah yang pertama kali mengetahui bahwa Pulau Weh menjadi habitat asli Lumba-Lumba. “Nelayan kerap bersinggungan langsung dengan Lumba-Lumba ketika melaut mencari ikan. Sudah puluhan tahun yang lalu Pulau ini menjadi habitat asli Lumba-Lumba”, tutur Zulkifli.
Nelayan Tradisional menjadikan Lumba-Lumba ini sebagai patokan area memancing ikan, karena di mana ada Lumba-Lumba di situlah letak berkumpulnya ikan-ikan kecil sebagai makanan utama mereka. Hingga pada beberapa tahun belakang, mulai banyak pelaku usaha tour guide dari masyarakat lokal yang memfasilitasi para wisatawan, menjadikan kawasan ini salah satu destinasi terindah di ujung utara Pulau Sumatera.
Menyaksikan Lumba-Lumba di Habitat Aslinya
Para wisawatawan bisa menyaksikan aktivitas Lumba-Lumba yang melintas di sekitaran Teluk Sabang, melalui Selat Malaka, hingga Samudera Hindia. Mulai dari perairan di atas Kilometer Nol sampai kawasan Sabang Fair. Sahabat Kelana bisa mendapatkan pengalaman tak terlupakan menyelam bersama Lumba-Lumba, menyaksikan langsung aktivitas mereka dari dalam air dengan dipandu oleh local guide professional.
Waktu Terbaik Menyaksikan Lumba-Lumba Pulau Weh
Butuh Perjuangan ekstra untuk Sahabat Kelana bisa mendapatkan kesempatan pengalaman indah menyaksikan Lumba-Lumba. Waktu terbaik adalah ketika matahari terbit, biasanya lumba-lumba akan banyak muncul dan melintasi Teluk Sabang di sekitaran pukul 06.30 – 09.00 pagi WIB. Setelah itu lumba-lumba akan mengarah ke Selat Malaka, sangat berbahaya bila terus mengikuti mereka.
Cara Menuju ke Pulau Weh dari Pusat Kota Banda Aceh
Untuk dapat sampai di Pulau Weh, Sahabat Kelana mengawali perjalanan dari Pelabuhan Ulele yang berada di Banda Aceh menuju pelabuhan Balohan yang ada di Pulau Weh/Kota Sabang dengan menaiki kapal laut. Dibutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit dari pusat kota Banda Aceh menuju Pelabuhan Ulele.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dari pelabuhan Ulele menuju Pelabuhan Baloha (kota Sabang) dengan menaiki kapal Roro. Selanjutnya dari pusat kota Sabang, Sahabat Kelana melanjutkan perjalanan menuju Pantai Iboih dengan perjalanan darat selama sekitar 40 menit.
Di Pantai Iboih inilah Sahabat Kelana akan menjumpai travel guide yang sudah menyiapkan segala fasilitas untuk dapat melakukan berbagai aktivitas wisata di sekitaran area Pulau Weh, termasuk menyaksikan Lumba-Lumba di habitatnya langsung
Paket Wisata Menyaksikan Lumba-Lumba Pulau Weh
Di Pantai Iboih, Sahabat Kelana mulai berkelana di area Pulau ini dengan menaiki Speed Boat berkapasitas maksimal 9 orang. Sudah banyak paket wisata yang melayani perjalanan wisata ini, biasanya untuk satu paket senilai Rp. 500.000/orang.
Sahabat Kelana sudah dapat menikmati fasilitas Sarapan Pagi, Snorkeling di 3 spot terbaik (include peralatan lengkap & professional guide), makan siang biasanya ikan bakar, dokumentasi darat & air oleh guide dan tentunya bisa menyaksikan aktivitas Lumba-Lumba di habitat aslinya.
Snorkeling di Sekitar Kawasan Pulau Rubiah
Snorkeling area yang sudah banyak dikenal oleh wisatawan ada di sekitaran Pulau Rubiah. Pulau ini memiliki kekayaan biota laut terumbu karang yang menjadi habitat ikan-ikan Nemo.
Sajian Senja di Penutup Hari
Lengkap sudah pengalaman luar biasa berlibur ke salah satu pulau terindah di ujung utara Sumatera, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk para wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau ini ya, pertama kita harus bijak pada alam semenjak dari dalam pikiran, karena destinasi ini sejatinya adalah habitat para Lumba-Lumba, Terumbu Karang, Ikan Nemo dan makhluk hidup lainnya.
Ketika sudah di atas Speed Boat, Sahabat Kelana wajib mengenakan Life Jacket ya, dan menjadi keharusan juga bagi para tour guide yang mengendarai Speed Boat untuk memelankan mesin ketika menjumpai kawanan Lumba-Lumba yang melintas, hal ini demi kenyamanan para Lumba-Lumba agar tidak merasa terganggu.
Itulah pengalaman indah tak terlupakan berbaur bersama alam Pulau Weh. Siapa bilang wisata kepulauan hanya ada di Indonesia Timur saja? Indonesia Barat salah satunya punya Pulau Weh yang tidak kalah pesonanya. Selamat berkelana, Sahabat!
Discussion about this post