Majapahit, Salah Satu Negara Terbesar dalam Sejarah Nusantara
Sahabat Kelana, Kerajaan Majapahit menurut Ricklefs dalam Sejarah Manusia Modern (1991) pernah menjadi imperium aidadaya pada abad ke-13. Kerajaan Hindu-Budha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia
Di dalam buku Nagarakertagama dikutip dari buku Dinamika Islam Filipina, Burma, dan Thailand karya Choirul Fuad Yusuf (2013) dalam artikel tirto, wilayah kekuasaan Majapahit meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur, termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga sebagian Maluku.
Tidak kurang dari 98 kerajaan bernaung di bawah kuasa Majapahit. Pengaruh dan ekspansi Majapahit sampai ke negeri-negeri seberang, mulai dari Semenanjung Malaya (Malaysia dan Brunei), Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand dan Filipina. Angkatan Laut Majapahit waktu itu sangat kuat sehingga disebut sebagai Talasokrasi atau Kemaharajaan Bahari.
Upacara Pernikahan Bangsawan Kerajaan Majapahit

Menarik untuk dikenali, kerajaan Majapahit punya upacara pernikahan agung putra putri bangsawan. Menurut riset drg. Bambang Samodra dan Ade Satrio Prastyanto dalam purimajapahit, upacara pernikahan ini meliputi beberapa rangkaian, di antaranya.
Upacara Tukon yaitu upacara lamaran oleh pihak calon pengantin pria kepada pihak calon pengantin wanita. Dilanjutkan dengan Upacara Pidudukan, prosesi penyucian dan penguatan kedua calon pengantin. Kemudian, Upacara Tawur, tabur sesaji kepada calon pengantin. Dalam penyelenggaraannya rangkaian tiga upacara ini, calon pengantin mengenakan Bhusana Gagampang.
Rangkaian terakhir adalah Upacara Homayajna, upacara ritual kepada Yang Maha Kuasa dan Upacara Panigraha, upacara menjamu para tamu. Penyelenggaraannya, pengantin mengenakan Mahabhusana.
Arak-arakan Sang Winarang

Acara kemudian dilanjutkan dengan Arak-arakan Sang Winarang, arak-arakan pengantin disertai tari dan tabuhan gamelan menuju Pasanggrahan (tempat Upacara Panigraha).
Urutan prosesi arak-arakan ini melibatkan Wiku Wrddhacari (pendeta wanita), Sang Winarang (pengantin), Juru Payung (pembawa payung kerajaan Majapahit), Apawwahan (pembawa sirih pinang), Apahidwan (pembawa tempat ludah), Nartaka Nartaki (para penari) dan Paniyaga (pemain gamelan) menabuh Gending Parekan yang terdiri dari Sangkha (terompet kerang), Pereret (terompet), Kamanak, Kendang, Reyong, Kangsi, dan Gong.
Disambut Oleh Rama Rena
Setelah tiba di Pasanggrahan, Sang Winarang (pengantin) disambut oleh Rama Rena, yaitu orangtua kedua pengantin. Sang Winarang melakukan Sembah Padadwaya (sembah kaki orangtua) dan Musap Padadwaya, (mengusap kaki orangtua), dilanjutkan dengan tukar-menukar Ganten (sirih) oleh Sang Winarang.
Prosesi Prasprasan

Prosesi Selanjutnya, Sang Winarang lalu melakukan Prasprasan (menerima doa dan hadiah dari para tamu), baik dalam bentuk Dhana (uang), Hemas (perhiasan), dan Wastra (kain) sambil menikmati Panambrama (persembahan seni dari para seniman seniwati dalam bentuk Angidung (menyanyi), Angigel (menari), Awayang (pertunjukkan wayang), dan Agending (permainan gamelan) Gending Stri Saptaswara yang terdiri dari Suling, Garantung, Kendang, Winarawanahasta, dan Salunding Wsi. (Desawarnnana Wirama 66, bait 5, dalam purimajapahit )
“Alat musik mereka adalah suling bambu, genderang, dan papan kayu. Mereka juga bisa menari.” (Berita Cina)
Sarwabhaksyapana (Prosesi Jamuan Makan)
Sarwabhaksyapana dalam (Desawarnnana wirama 89 bait 4, 5, 6, 8, 9) adalah jamuan aneka makanan dan minuman kepada para tamu. Acara jamuan makan diawali dengan tarian Ajang Gayung oleh Nartaka Nartaki.
Beberapa makanan yang hadir pada prosesi Sarwabhaksyapana masih dapat kita temui hari ini di antaranya adalah Sekulputih (nasi putih), Tumpeng, Polang ayam (kare daging ayam), Rarawwan (rawon daging), Beberapa Jenis Kue seperti Lepet dan Wajik.
Beberapa jenis minuman di antaranya: Dawet, Twak nyu (tuak kelapa), Twak siwalan (tuak lontar), Brem (minuman fermentasi dari ketan putih), dan Arak (minuman fermentasi dari beras).
“Arak dibuat dari bunga pohon kelapa. Bunga ini akan dipotong dan niranya dikumpulkan serta diolah menjadi arak. Rasanya manis dan memabukkan.” (Berita Cina)
Setelah semua rangkaian prosesi upacara pernikahan selesai, Sang Winarang menuju ke Puri Pawarangan (kamar pengantin).
Sahabat Kelana itulah prosesi upacara pernikahan bangsawan kerajaan Majapahit. Salah satu kerajaan yang menandai kejayaan Nusantara.
Discussion about this post