Sejarah Kopi Aroma, Banceuy
Koffie Fabriek Aroma, atau biasa dikenal Kopi Banceuy didirikan oleh Tan Houw Sian pada tahun 1930. Sejak awal toko kopi ini memiliki area pabrik yang hingga hari ini semua kualitas produksinya masih terus dipertahankan dan dijaga.
Proses Menjaga Kualitas
Dikutip dari laman kopiaroma.id, Green beans Kopi Aroma berasal dari perkebunan kopi di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Di pabrik, green beans dikeringkan di bawah sinar matahari, kemudian disimpan untuk proses penuaan. Menyimpan biji kopi di gudang membuat beberapa perubahan dalam karakter biji kopi
Biji kopi Arabika disimpan selama 8 tahun untuk mengurangi tingkat keasamannya. Biji kopi robusta selama 5 tahun untuk mengurangi tingkat kafeinnya. Menyimpan biji kopi akan meningkatkan aromanya! Mereka akan memiliki aroma yang lebih kuat setelah disimpan untuk waktu tertentu.
Menggunakan Peralatan Kuno
Di dekat meja pemesanan kopi, terdapat display mesin giling kopi yang sudah berumur sekitar 83 tahun. Koffie Fabriek Aroma dari zaman kolonial Belanda hingga hari ini mengolah semua kopinya masih menggunakan cara tradisional. Mesin roasting yang digunakan mesin tua asal Jerman yang menggunakan kayu bakar.
Dikutip dari laman kopiaroma.id, setelah proses penuaan, biji kopi kemudian dipanggang menggunakan mesin pemanggang Jerman berusia 90 tahun. Butuh sekitar 2 jam untuk memanggang setumpuk biji kopi. Pak Widyatama sendiri melakukan proses pemanggangan di pagi hari, setiap hari penjualan kopi.
Lokasi Toko dan Pabrik
Orang Bandung sering menyebut toko Kopi Aroma dengan Kopi Banceuy. Hal ini dikarenakan lokasinya berada di Jl. Banceuy 51, kota Bandung. Pada tahun 2018, toko sekaligus pabrik ini diresmikan sebagai bangunan cagar budaya.
Antrian Pelanggan Kopi Aroma
Hampir setiap hari, para pelanggan Kopi Aroma rela antri demi mendapat racikan spesial warisan dari Tan Houw Sian ini. Hebatnya lagi, tempat ini gak buka cabang di tempat lain, tidak memiliki agen, gak menjual melalui online dan gak membuka cafe.
Kabar terbaru, saat ini satu orang dibatasi dalam membeli kopi Aroma, maksimal hanya boleh membeli 3 kg kopi saja untuk total pesanan. Kalau ingin mendapakan Kopi Aroma, ya harus langsung datang ke Jalan Banceuy.
Di balik etalase jendela, proses pengemasan kopi Aroma dilakukan. Sambil mengantri, pelanggan bisa menyaksikan aktivitas pekerja beserta beberapa alat-alat produksi yang usianya lebih tua dari hari kemerdekaan
Produk Kopi Aroma
Koffie Fabriek Aroma hanya menjual dua jenis roasted beans, yaitu Mokka Arabika dan Robusta. Sahabat Kelana bisa request tingkat kehalusan: fine grind (halus), medium grind (giling medium), french press dan coarse grind (giling kasar).
Harga Kopi Aroma untuk Mokka Arabika kemasan 250 grams, Rp. 35.000, sedangkan untuk kemasan 500 gram, Rp. 70.000. Untuk Robusta, harga kemasan 250 gram, Rp. 25.000, sedangkan untuk kemasan 500 gram, Rp. 50.000
Discussion about this post