Sahabat Kelana, pemerhati sejarah heritage kota Bandung wajib hukumnya untuk berkunjung ke Warung Kopi Purnama. Warung kopi tertua di kota Bandung ini berdiri sejak tahun 1930.
Pada 1930, Jong A Tong mendirikan warung kopi bernama Tjhiang Shong Shi yang berarti ‘silakan mencicipi.
Hingga hari ini Warung Kopi Purnama tetap menjaga dan mempertahankan resep asli, cita rasa dan kualitas menu-menu yang disajikan.
Ada nuansa kekeluargaan terbangun dari warung kopi ini. Hampir semua interior furnitur, meja dan kursi asli dari zaman dahulu. Saya sengaja berkunjung untuk menikmati cita rasa sejarah dan cerita tentang warung kopi ini. Beruntungnya saya bertemu langsung dengan pemilik saat ini, koh Aldi (Generasi Keempat) pewaris Warung Kopi Purnama.
Dahulunya Rumah Tinggal
Hampir semua area Warung Kopi Purnama adalah Rumah Tempat tinggal keluarga Jong A Tong. Koh Aldi selaku pengelola warung menuturkan kalau ruang yang menjadi ruang utama warung ini adalah ruang tamu keluarga, di depannya ruang nonton tv tempat kumpul keluarga. Sedangkan ruangan di atas yang kerap disewakan menjadi ruang meeting dahulunya adalah kamar kakek.
“Semua dekorasi yang ada di sini, saya tidak pernah beli, semua peninggalan dari kakek”, ungkap Aldi.
Hal terunik yang masih tetep ada adalah plang warung kopi yang saat itu masih bernama Rumah Kopi Tjhiang Shong Shi. “Gilak ini plang udah kaya masuk mesin waktu”. Di sekeliling Warung Kopi Purnama juga dijumpai perkakas-perkakas yang dahulunya memang digunakan untuk kebutuhan berdagang.
Kerap Didatangi Pelanggan, Tokoh dengan Nama Besar
Pelanggan yang datang ke sini ternyata banyak tokoh-tokoh dengan nama besar. “Kang Emil biasanya duduk di pojokan itu, mainan tab-nya sambil ngopi santai”, ungkap Aldi. Selain itu, banyak juga yang datang ke sini malah bertemu teman lama, jodoh, sampai relasi bisnis.
Antara Mempertahankan Identitas Namun Tetap Ikut Perkembangan Zaman
Aldi sedikit cerita, mengelola warung ini pada awalnya tidak mudah, karena tidak bisa lepas dari identitas jati diri yang sudah lama dibentuk. Tapi di sisi lain, warung juga harus mengikuti zaman.
Karena itu, Warung Kopi Purnama sekarang sudah terintegrasi dengan aplikasi pemesanan makanan online, Google Maps, memiliki social media dan sudah full wifi. Bangunan yang sudah agak rusak tidak direnovasi tapi dipugar agar tetap mempertahankan bentuk aslinya.
Setiap Sudut Adalah Tempat Berbagi Kisah
Setiap sudut di warung kopi ini menyimpan kisah bagi pemilik dan membawa nuansa nostalgia kepada pelanggan yang datang.
Sahabat Kelana gak akan menjumpai banyak colokan listrik seperti Coffee Shop lainnya. Hal ini untuk meminimalkan penggunaan gadget. Sehingga pelanggan yang datang bisa berkomunikasi dua arah.
Itulah kisah klasik Warung Kopi Purnama. Meski sudah berdiri sejak tahun 30-an, tapi masih tetap kokoh menyambut para pelanggan. Kalau kalian ingin ke Warung Kopi Purnama di Bandung, langsung datang ke Jl. Alkateri 22. Lokasinya sangat dekat dengan Alun-alun kota Bandung.
Discussion about this post